• Mon. Sep 25th, 2023

WORLDPEDIA

Welcome to Worldpedia

Memanfaatkan Layanan Pembayaran COD E-Commerce Di Indonesia


Memanfaatkan Layanan Pembayaran COD E-Commerce Di Indonesia – COD atau yang yakni singkatan dari cash-on-delivery yakni salah satu sistem pembayaran barang yang dijalankan dalam sebuah transaksi jual beli online. Semenjak mulai berkembang di Indonesia sebagian tahun yang lalu, pemakaian sistem COD dalam transaksi jual beli online kongkretnya sekarang kian banyak diminati sebab kecuali lebih aman, melainkan juga menawarkan pelbagai profit bagi para konsumen.


COD Sebagai Alternatif Yang Menguntungkan

Utama bagi pihak konsumen atau pembeli, COD memberikan lebih banyak profit dikala seseorang hendak mengerjakan pembelian di sebuah penyedia layanan eCommerce. Semuanya cukup dijalankan secara online, memilih barang yang disukai, memasukkan data diri dan domisili yang dibutuhkan, lalu kita tinggal menunggu barang hingga di daerah tinggal kita dan membayarnya.

Melainkan menarik lain yang membikin para pembeli online makin gemar ber-COD ria yakni layanan yang disedikan oleh sebagian ecommerce besar dimana seorang pembeli dibiarkannya untuk tak membeli barang sekiranya barang yang didampingi hal yang demikian tak pantas dengan kemauan atau terjadi kerusakan.

Baca Juga: “Tips dan Cara Ketika Bisnis Anda Sudah Mulai Menurun”

Tapi disisi lain, COD menjadi tantangan tersendiri bagi perusahaan ecommerce. Untuk memajukan usahanya, tentu tiap-tiap perusahaan ecommerce sepatutnya cakap berkompetisi dalam meningkatkan layanannya, dalam hal ini layanan sistem pembayaran COD. Tapi sistem hal yang demikian juga mewajibkan perusahaan mengeluarkan tarif tambahan. Belum lagi adanya resiko pengaruh pengembalian barang.

Ketika ini memang belum terlalu banyak perusahaan ecommerce di Indonesia yang memasukkan layanan COD sebagai sistem pembayarannya. Diantaranya ada dua perusahaan ecommerce besar adalah Lazada dan Zalora. Dalam pemakaian layanan COD-nya malahan, kedua perusahaan hal yang demikian belum sepenuhnya cakap mencover mayoritas kawasan di segala indonesia. Konsumen yang dapat merasakan layanan hal yang demikian masih terbatas yang ada di tempat kota besar dan sekitarnya.

Keterbatasan jaringan dari kantor perwakilan yang ada di tempat-tempat menjadi alasan kenapa perusahaan ecommerce belum dapat menjamah ke segala tempat yang ada di Indonesia. Tapi dengan jumlah jaringan yang ada ketika ini saja, pemakaian sistem COD dievaluasi telah cukup tinggi malah menyampai metode pembayan lewat bank yang telah akrab sebelumnya. Kedepan bukan tak mungkin perkembangannya dapat kian besar dan luas.


Karakter Pembeli Online Dalam Melakukan COD

Bisa diamati dalam beberap tahun terakhir, terdapat pergeseran pola konsumen online yang ada di Indonesia. Cara pembayaran via pembayaran bank memang masih menjadi alternatif utama para konsumen dikala berbelanja online. Tapi dikala sistem pembayaran COD mulai berkembang dan ditawarkan oleh sebagian perusahaan ecommerce di Indonesia, para konsumen mulai berminat malah mulai beralih dari sistem bank menuju sistem COD.

Sebagai teladan, ecommerce Zalora yang ketika ini telah memakai sistem COD sebagai salah satu layanan andalannya. Pada laporan media Techinasia, ketika ini Zalora menerima pengunjung kurang lebih 200 ribu visitor tiap-tiap harinya. Dan berdasarkan co-founder Zalora Indonesia, Hadi Wenas menyuarakan bahwa ketika ini mayoritas pembelian yang terjadi di Zalora memilih COD sebagai sistem pembayaran unggulan mereka. Alasannya tak lain sebab dengan memanfaatkan layanan COD, pembeli dapat memandang secara khusus dulu barang yang akan dibelinya hal yang demikian. Disamping COD, para konsumen Zalora juga banyak yang masih bertahan dengan sistem pembayaran lewat bank dan beberapa kecil lainya mengaplikasikan layanan kartu kredit.

Melainkan hal yang demikian tentunya tak terlepas dari karakter konsumen di Indonesia yang makin cerdas dalam memenuhi kebutuhanya via media online. Para konsumen ketika ini tentunya tak berkeinginan rugi dan tertipu dengan apa yang dia beli nantinya. Tapi yang menarik yakni hal hal yang demikian tidak jarang malahan menjadi pemicu munculnya perbuatan “badung” dari sebagian konsumen yang bisa merugikan perusahaan ecommerce.

Melainkan, ada beberapa konsumen yang memanfaatkan sistem COD lalu mengerjakan pengorderan barang sejenis dengan melainkan beda fitur, seperti mengorder pakaian figur sama dengan warna yang pelbagai-jenis. Kemudian dikala barang telah hingga, mereka cuma akan membeli sebagian warna yang benar-benar mereka gemari saja atau lebih celakanya cuma membeli satu pakaian dan menolak sebagian pakaian yang lain.

Tapi bagaimanapun hal hal yang demikian yakni resiko layanan yang sepatutnya ditanggung oleh perusahaan. Dengan konsisten memberikan layanan yang prima, pelanggan yang puas malahan akan kembali mempercayakan keperluannya pada perusahaan ecommerce hal yang demikian. Bagi para konsumen malahan, kwalitas dari sebuah ecommerce juga dapat diamati dari seberapa bagus pelayanan yang diberi, tentunya termasuk sekiranya ada pembeli yang agak “badung” dikala mengerjakan COD.


Dukungan Dari Penyedia Jasa Logistik

Seandainya lain yang juga ikut menunjang perkembangan COD di Indonesia yakni penyedia jasa logistik yang bersedia menjadi rekanan perusahaan ecommerce dalam mengerjakan cara kerja COD. Pada permulaan perkembangan sistem ini, bagi perusahaan logistik pengantaran barang tentunya masih belum dapat mencontoh mekanisme pembayaran COD.

Sedangkan cara kerja pembayaran berjalan lancar, memang tak akan merugikan bagi perusahaan logistik, melainkan permasalahannya dikala, konsumen tak jadi membeli dan mengerjakan pengembalian lantas atau yang umum disebut return at the door, karenanya agen pengiriman barang sepatutnya mengantarkan kembali barang hal yang demikian ke pihak ecommerce. Melainkan tarif dari pengiriman barang kembali sepenuhnya ditanggung oleh perusahaan yang pastinya menjadi tarif tambahan yang tak kecil tentunya.

Tapi ketika ini memandang besarnya dan makin berkembangnya potensi COD, menghasilkan para penyedia jasa pengiriman mulai berminat menjadi rekanan dari perusahaan ecommerce. sesungguhnya angka pengembalian barang secara lantas sesungguhnya tak terlalu besar. Melainkan hal yang demikian juga tergantung para perusahaan ecommerce sendiri bagaimana menjaga kwalitas barang dan memberikan deskripsi barang yang benar-benar pantas dan pas supaya nantinya mengurangi resiko terjadi pengembalian barang.


Kesimpulan

Bagaimana malahan sistem pembayaran COD memang sudah menjadi alternative pembayaran online yang menawarkan banyak kemudahan dan profit. Dan kedepan nampaknya perkembangan dari sistem ini masih akan kian berkembang cepat.


Gambar pada artikel ataupun video yang ada di web ini terkadang berasal dari berbagai sumber media lain. Hak Cipta sepenuhnya dipegang oleh sumber tersebut. Jika ada masalah terkait hal ini, Anda dapat menghubungi kami di halaman ini.

Related Post